Tahun 2012, ditemani 2 rekan kerja dan 2 petugas pambut
(sebutan untuk perahu
mesin tradisional berukuran kecil), perjalanan dari daratan Sangir ke ke Pulau Lipang
kami tempuh dalam waktu hampir 2,5 jam. Selama itu, saya hanya pasrah, terombang-ambing
dalam sebuah perahu kecil yang mestinya hanya untuk menampung 3 orang. Aku,
berada di titik antah berantah. Otakku tak mampu memperkirakan dimana
persisnya aku berada saat itu, tak ada Lipang di peta Indonesia.
Kolam Susu, media penampung air hujan di Pulau Lipang |